Sabtu, 07 November 2015

Belajar Memanah, Melatih Kesabaran



KOMPAS.com - Walau usia masih kecil, bukan halangan untuk anak-anak beraksi ala Robin Hood yang tenar dengan keahliannya memanah. Olahraga panahan memang tak setenar sepak bola. Bisa dibilang, panahan barang langka di Indonesia. Bahkan di Jakarta hanya ada satu tempat berlatih memanah untuk hobi bukan sebagai atlet. Tempat ini pun terbuka untuk anak-anak.
Silahkan datang ke Jakarta Archery di Lapangan Senayan, Jakarta. Anda akan bisa menemukan anak-anak asyik memanah. Dengan gagah mengangkat busur dan membidik anak panah.

"Panahan adalah olahraga yang melatih disiplin, fokus, dan konsentras. Juga smoothness," kata Tri Danang, pelatih di Jakarta Archery. Ia menuturkan memanah bisa melatih mental karena hal terpenting adalah mengontrol emosi. Perlu ketenangan dan tidak boleh terburu-buru.
"Targetnya kan nggak bergerak, musuhnya diri kita sendiri," ungkapnya.

Anak mulai dari usia 8 tahun bisa mencoba olahraga panahan. Danang mengatakan usia berkenaan dengan psikologi anak. Jika di bawah usia 8 tahun, ada kecenderungan anak susah dikontrol.
Di Jakarta Archery, anak-anak yang datang pertama kali diberikan free trial alias gratis selama 30 menit. Setelah itu, baru dilihat sejauh mana anak antusias untuk belajar panahan dan bisa bergabung dengan Jakarta Archery. Mulanya, anak akan diberi pengenalan mengenai alat dan bisa langsung mencoba. Tak lupa sebelum mulai membidik, si kecil harus pemanasan dulu. Danang menuturkan problem mendasar saat anak belajar memanah adalah inginya buru-buru kena di tengah.

"Belajar sabar," kata Rafael yang berusia 8 tahun. Ia sudah setahun belajar memanah di Jakarta Archery.
Tak ada salahnya Anda membawa si kecil untuk mencoba panahan. Siapa tahu anak Anda malah jadi keasyikan menarik anak panah. Datang saja pada hari Sabtu atau Minggu dari pukul sembilan pagi hingga pukul dua siang. Tidak perlu khawatir mengenai alat. Karena Jakarta Archery akan meminjamkan peralatan.

Jika anak Anda tertarik belajar panahan lebih lanjut, ia bisa mengikuti kelas reguler sekali pertemuan berlangsung dua jam. Cukup membayar biaya pendaftaran seharga Rp 250.000, si kecil sudah mendapatkan arm guard, finger tap, dan string atau tali.
Biaya pelatihan untuk usia 8-10 tahun sebesar Rp 200.000 per bulan. Sementara untuk usia 10-18 tahun, biaya pelatihan Rp 750.000 untuk tiga bulan. Umum atau usia di atas 18 tahun sebesar Rp 850.000 per tiga bulan.

 Ada pula kelas private dengan hari yang lebih fleksibel. Ada tiga level pelatihan memanah. Level satu dengan jarak 5-10 meter, level dua 18-30 meter, dan level tiga 30-50 meter. Biasanya anak di level pertama dan kedua.
"Pindah dari level 10 ke level 18 kalau aku 15 minggu. Itu 15 kali latihan," cerita Rafael.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar